Selasa, 06 April 2010

Sistem Cloud Computing Cemari Lingkungan

Terkait artikel yang saya post sebelumnya mengenai Cloud Computing, ternyata konsep ini tak selamanya membawa manfaat bagi umat manusia. Selain membawa manfaat, ternyata cloud computing tidak ramah terhadap lingkungan, seperti yang diberitakan oleh portal berita online okezone.com berikut ini.

LONDON - Laporan terbaru dari Greenpeace memperingatkan bahwa sistem komputasi awan atau biasa disebut cloud computing akan memicu peningkatan emisi gas dari efek rumah kaca. Hal tersebut mengharuskan perusahaan-perusahaan besar seperti Facebook, Yahoo dan Google berbuat lebih banyak dalam berkontribusi menyelamatkan lingkungan.

"Cloud computing terus tumbuh setiap saat. Hal ini memicu terjadinya peningkatan terhadap permintaan energi," kata juru bicara Greenpeace seperti dikutip dari PC World, Rabu (31/3/2010).

Greenpeace tidak menyebutkan seberapa besar peningkatannya karena sangat sulit untuk mengkalkulasikannya. Namun yang jelas, mereka memperkirakan energi listrik yang dikonsumsi oleh pusat pengolahan data dan jaringan telekomunikasi di dunia akan melonjak tiga kali lipat antara tahun 2007 hingga 2020. Seperti kita tahu, pusat pengolahan data dan jaringan telekomunikasi merupakan komponen utama dari komputasi berbasis awan.

Ini bukan pertamakalinya Greenpeace memberi peringatan soal penggunaan energi oleh pusat pengolahan data dan jaringan telekomunikasi. Organisasi lingkungan hidup tersebut nampaknya ingin terus meningkatkan kewaspadaan konsumen, dari mana layanan internet berasal.

Baru-baru ini, Greenpeace menggelar kampany melawan Facebook untuk menentang kebijakan mereka membangun pusat pengolahan data di Prineville, Oregon. Greenpeace sangat tidak setuju karena sebagian besar sumber energi listrik yang mereka pakai berasal dari stasiun berbahan bakar batu bara yang akan membuat polutan. (rah)

Sumber: http://techno.okezone.com/read/2010/03/31/56/318091/56/sistem-cloud-computing-cemari-lingkungan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar